Cari Blog Ini
Senin, 03 September 2012
Cerita "rantai gajah"
Suatu ketika ada sang pawang gajah
bercerita tentang bagaimana ia bisa
membuat gajah bisa tunduk patuh dan
tidak takut sang gajah akan melarikan diri.
Padahal tali yang dipakaikan ke gajah
hanyalah seutas tali ijuk. Ia mengkisahkan bahwa sejak kecil gajah-gajah diikat
kakinya dengan rantai baja yang sangat
kuat. Rantai itu pun dikaitkan pada
sebuag tonggak baja yang besar dan
kuat tertanam. Oleh karenanya, sang
gajah kecil hanya bisa berjalan sepanjang rantai terbentang. Jikapun ia ingin
melarikan diri, rantainya akan
menahannya. Sekuat apapun gajah kecil
itu mencoba, tentu akan sangat sia-sia
usahanya lepas dari cengkraman rantai
baja yang memang sangat kuat. Atau mungkin karena kekuatan sang gajah
kecil yang masih lemah untuk lepas dari
rantai itu. Usaha sang gajah kecil pun
sepertinya selalu sia-sia. Hal ini
berlangsung sampai sang gajah beranjak
dewasa. Apa yang terjadi? Ternyata gajah tersebut menyerah dengan
keadaan. Di benaknya apa yang berada
di pergelangan kakinya itu adalah rantai
baja yang sama, yang kekuatannya jauh
lebih besar darinya. Ia pun pasrah
dengan apa yang harus ia kerjakan. Di benaknya pula apa yang dilakukan
adalah semata-mata perintah dari sang
pawang yang mengikatnya, tanpa
berpikir panjang bahwa ia bisa lolos dan
menjadi seperti yang ia inginkan. Dengan
demikian, sang pawang tidak pernah khawatir lagi akan gajahnya. Baginya
mengikat gajah dengan rantai tak jauh
beda dengan tali ijuk. Setiap hari, sang
gajah hanya pasrah untuk dibawa ke
ladang atau hutan untuk bekerja. ***
Sahabatku, banyak dari kita yang mungkin merasa ada seutas rantai baja
yang sangat kuat membelenggu diri kita.
Mungkin saja rantai itu adalah
kebodohan, kemiskinan, atau keadaan
yang tidak mendukung dalam kehidupan
kita. Kita merasa dididik dalam suasana yang tidak mungkin membuat kita menjadi
baik dan sukses kelak. Lihat saja,
kemiskinan dan pola pikir orang-orang
disekeliling kita begitu kuat tertanam
dalam benak kita yang menjadikan kita
optimis akan masa depan. Mungkin kita menganggap nasib sudah begini adanya.
Tidak ada kata lain untuk bisa
merubahnya. Sahabat, bukankah Tuhan
memberikan kita bekal yang sama didunia
ini? ada karunia Tuhan yang sangat luar
biasa ada pada diri kita. Namun, semua tergantung pada niat dan keteguhan hati
apakah kita bisa merubah keadaan.
Tentu ada doa dan usaha berjalan
seiring... Sahabatku, bukanlah kita harus
menyalahkan keadaan yang demikian.
Semua itu sesungguhnya adalah karunia yang diberi Tuhan untuk kita bisa/mau
belajar,,,tidak ada yang tidak mungkin
sehingga Tuhan Menghendaki,,, Kita bisa
melepas "rantai" itu sahabat, rantai yang
membuat kita terkungkung, membuat kita
tidak yakin akan masa depan yang gemilang,,, Untuk sahabatku, tetaplah
semangat,,tetaplah yakin Tuhan memberi
jalan yang terbaik buat kita, di dunia atau
mungkin di Akherat kelak selama ada
do'a,keyakinan, usaha, dan tawakkal,,,
Sahabatku, Terima Kasih telah membaca..SALAM MOTIVASI !!! Assalamu'alaikum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar