
Bagi teman-teman yang belum pernah membaca buku 7 keajaiban rejeki karangan Ippho Santosa mungkin masih bingung dengan istilah sepasang bidadari. Saya pun awalnya juga begitu. Namun dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan pada Anda semua apa maksud dari Sepasang Bidadari.
Sepasang bidadari adalah salah satu keajabaikan dari tujuh keajaiban rejeki yang ditulis oleh Ippho Santosa. Sepasang bidadari ini adalah salah satu sarana yang akan membuka pintu rejeki bagi kita. Ingin tahu apa saja sepasang bidadari itu? Silahkan lanjutkan membaca tulisan ini sampai selesai, Insya Allah aka nada manfaat yang bisa Anda ambil dalam hidup Anda.
Bidadari yang pertama adalah 'Orang Tua
Dalam buku 7 keajaiban rejeki tersebut Ippho Santosa menjelaskan inilah rahasianya: 1. Keridahaan Yang Maha Kuasa itu tidak terlepas dari ridho kedua orang tua
2. Berbakti kepada orangtua itu akan menguak langit dan memanggil rejeki
3. Doa orang tua membuat rejeki Anda betul- betul tecurah. Namun hati-hati, demikian pula sebaliknya.
4. Begitu doa orang tua kita selaras denan doa Anda, berarti doa kita menjadi lebih melangit. Begitu impian orangtua kita selaras dengan impian kita, berarti impian kita lebih bersayap
5. Mintalah orang tua menyebutkan impian kita dalam doa mereka. Percayalah ini jauh lebih gampang ketimbang mengganti atau mengubah doa mereka
6. Lebih baik lagi jika, jika Anda awali dengan meminta maaf (ulang) kepada orang tua
Lebih lanjut Iphho Santosa menjelaskan kita mesti memastika keselarasan impina kita dengan impian orang tua kita dan pasangan kita. Akan lebih powerful lagi, jika Anda berhasil memastikan keselarasan impian kita dengan impian tim kita, kerabat kita, dan teman-teman kita. Makin banyak, makin selaras, makin powerful. Bagaikan sebuah keajaiban!
Bidadari yang kedua adalah 'Pasangan Hidup
Menurut Iphho Santosa menikah itu berkorelasi positif dengan rejeki. Pengalaman seperti ini bukan banyak juga dirasakan oleh teman-teman saya. Saya ada satu cerita di mana saya punya seorang teman sebelum menikah dia termasuk orang yang badung, tidak mau bekerja, bahkan hampir semua tetangga tidak yakin kalau dia akan bisa nyenengin istrinya kelak. Namun kenyataan berbeda 100%, semenjak menikah kehidupannya berubah dia menjadi rajin bekerja, dia gemar menanbung dan tentunya bisa membuat sebuah rumah untuk istri dan anak-anaknya. Ini hanya satu contoh saja, dan sebenarnya masih banyak contoh lain yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu dalam tulisan ini.
Kembali pada soal keselarasan, impian seorang istri harus selaras dengan impian suami. Satu hal yang harus kita renungkan setiap pria yang berhasil ternyata ada seorang wanita yang mendampinginya, dan wanita itu adalah sitrinya. Setiap pria gagal, ternyata juga ada seorang wanita yang mendampinginya, tetapi wanita itu bukan istrinya. itulah sebabnya, apabila pria pulang pagi, lazimnya mengahabiskan duit. Sementara, apabila wanita pulang pagi, lazimnya menghasilkan duit. Kedua- keduanya edan! (Iphho Santosa, 2010).
Intinya, seperti apa yang disampaikan oleh Ippho Santosa supaya rejeki kita mengalir salah satu hal yang harus kita lakukan adalah menyelaraskan sepasang bidadari tersebut dengan diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar